Mobil Bekas Lebih Laris daripada Mobil Baru! Ini Alasannya
15 Dec 2025
Alasan mobil bekas lebih laris daripada mobil baru di pasar Indonesia
Apa Inti Pembahasannya?
- Peningkatan minat pada mobil bekas bukan sekadar tren, tetapi refleksi perubahan perilaku masyarakat yang lebih rasional dalam mengambil keputusan finansial dan memilih opsi yang memberi nilai terbaik.
- Perkembangan penjualan mobil bekas yang semakin modern dan terpercaya juga membuat pasar mobil bekas naik kelas dan semakin diminati.
- Mobil bekas menjadi solusi kendaraan yang lebih realistis di tengah kondisi ekonomi saat ini karena menawarkan keseimbangan antara harga, kualitas, serta kemudahan proses kepemilikan tanpa membebani keuangan.
Baca Juga: Daftar 7 Mobil LCGC Paling Irit BBM
Mobil menjadi salah satu kebutuhan terpenting masyarakat. Namun, dengan kondisi perekonomian yang tak menentu, mobil bekas menjadi pilihan utama daripada mobil baru.
Sepanjang tahun 2024 saja, mobil bekas berhasil terjual hingga 1,8 juta unit. Sampai akhir September 2025 pun, penjualan mobil bekas tercatat mengalami kenaikan sekitar 5% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY).
Hal ini tentunya menunjukkan perubahan menarik terkait preferensi masyarakat dalam membeli mobil serta menjadi tren sendiri di dunia otomotif.
Namun, sebenarnya apa yang membuat mobil bekas lebih diminati? Mari kita simak bersama di bawah ini!
Kenapa Mobil Bekas Lebih Diminati?
1. Harga Mobil Baru Terus Naik, Pendapatan Tidak Seimbang
Sudah menjadi informasi umum bahwa mobil bekas lebih disukai karena harganya jauh lebih murah daripada mobil baru.
Hal ini bukan sekadar opini atau mitos, Sobat! Faktanya, kenaikan harga mobil baru di Indonesia mencapai rata-rata 7,5% per tahun. Di sisi lain, kenaikan pendapatan masyarakat kelas menengah hanya sekitar 3%.
Ini artinya, kemampuan masyarakat untuk membeli mobil baru tidak lagi sejalan dengan harga yang terus meroket.
Maka, tak heran jika banyak orang lebih memilih beli mobil bekas yang secara harga jauh lebih terjangkau. Menurut data saja, dari total penjualan mobil sekitar 3 juta unit per tahun, 2 juta unitnya berasal dari pasar mobil bekas.
Bahkan, sepanjang Januari hingga Oktober 2025, jumlah mobil baru yang terjual tercatat 634 ribu unit, turun 10,6% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
2. Harga Mobil Bekas Lebih Transparan dan Rasional
Dulu, membeli mobil bekas dianggap berisiko tinggi.
Selain itu, pengetahuan akan otomotif dan teknologi belum berkembang seperti sekarang. Ini berujung pada kasus penipuan karena mobil yang dibeli ternyata bekas tabrakan, odometer dimanipulasi, atau dokumen bermasalah.
Seiring waktu, pasar mobil bekas berevolusi. Muncul berbagai platform showroom online atau digital juga membawa angin segar yang mempermudah konsumen. Konsumen kini bisa:
- Melihat riwayat servis kendaraan lebih jelas
- Mengetahui apakah mobil pernah mengalami kecelakaan besar
- Melakukan inspeksi menyeluruh melalui jasa profesional
- Membeli dengan jaminan garansi
Tak hanya itu, beberapa dealer mobil bekas memberikan layanan buyback atau garansi mesin hingga 1 tahun, sesuatu yang dulu mustahil ditemukan di segmen kendaraan second.
Lalu, ada pula jasa inspeksi mobil bekas yang memastikan bahwa mobil dalam kondisi baik. Ini tentu menghindari risiko penipuan dan kerugian di masa depan.
3. Premi Asuransi Lebih Rendah
Semakin mahal harga mobil, semakin tinggi pula biaya asuransinya.
Karena nilai mobil bekas lebih rendah dibandingkan mobil baru, otomatis premi asuransi yang harus dibayar juga lebih ringan. Ini tentu menguntungkan dari segi pengeluaran jangka panjang.
4. Penyusutan Nilai Lebih Rendah
Mobil baru mengalami depresiasi atau penyusutan nilai sekitar 15—25% dalam lima tahun pertama.
Di sisi lain, mobil bekas sudah mengalami depresiasi di awal sehingga penurunan nilainya lebih lambat. Bahkan, mobil bekas yang dirawat dengan baik bisa dijual kembali dengan harga yang hampir sama.
Untuk mencegah depresiasi tinggi, pilihlah jenis mobil yang populer dan umum digunakan agar nilai jualnya tetap stabil. Hal ini pun tergantung dengan merek, tipe, dan jenis kendaraan.
5. Bisa Langsung Digunakan
Membeli mobil baru kadang membutuhkan waktu tunggu, terutama jika unitnya masih inden. Belum lagi proses pengurusan STNK dan BPKB yang kadang memakan waktu.
Ini berbeda dengan mobil bekas yang umumnya sudah memiliki dokumen lengkap sehingga bisa langsung dipakai setelah transaksi. Proses balik nama pun terbilang mudah selama dokumen kendaraan “bersih” dan tidak ada tunggakan atau pelanggaran.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Mobil Mini Bus Terbaik untuk Keluarga
Apa Saja Tips Membeli Mobil Bekas?
Meskipun harga mobil bekas lebih murah, tetap ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan agar tidak salah pilih.
Berikut ini beberapa tips beli mobil bekas murah dan berkualitas:
1. Sesuaikan dengan Budget
Sobat pasti tergoda mendapatkan mobil bekas dengan rasa kualitas terbaik bak mobil baru, tapi kamu tetap harus menyesuaikan dengan budget yang dipunya.
Untuk mencegah pembelian mobil melampaui budget, tentukan batas anggaran sejak awal, baik untuk pembayaran tunai maupun kredit mobil bekas.
Jika memilih kredit, pastikan bunga yang dibebankan masuk akal dan tidak memberatkan angsuran bulanan. Idealnya, angsuran tidak lebih dari 35% dari pendapatan bulanan.
Selain itu, jangan lupa juga riset harga mobil bekas di pasaran. Kamu bahkan bisa saja mendapat mobil bekas di bawah 100 juta yang tetap berkualitas seperti mboil baru.
Dengan perencanaan matang, Sobat bisa mendapatkan mobil layak pakai tanpa merusak keuangan pribadi.
2. Riset Mobil dan Penjual
Budget sudah siap? Kini saatnya memilih tempat teraman dan terbaik untuk membeli mobil bekas.
Selalu cek reputasi showroom atau individu yang menjual mobil. Meskipun Sobat menemukan mobil pilihan secara online, tetap lakukan survei langsung untuk mengecek kondisi fisik kendaraan.
Selain itu, pastikan legalitas mobil aman. Cek dokumen seperti BPKB, STNK, dan keaslian nomor rangka dan mesin. Bila perlu, gunakan jasa pihak ketiga untuk verifikasi data kendaraan.
3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Beli Mobil
Sobat mungkin belum tahu, tapi ada beberapa periode tertentu yang menjadi waktu tepat untuk membeli mobil bekas. Pasalnya, harga mobil bekas bisa naik turun tergantung musim. Kapan sajakah itu?
- Setelah Hari Raya: Permintaan menurun, harga jadi lebih murah.
- Akhir Tahun: Banyak dealer menghabiskan stok, jadi potensi diskon besar.
Kedua periode ini bisa menjadi momen emas untuk mendapatkan harga mobil bekas terbaik.
4. Gunakan Jasa Inspeksi Mobil
Jika Sobat bukan orang yang paham otomotif, jangan ragu menggunakan jasa inspeksi independent seperti jasa inspeksi mobil bekas.
Mereka akan memeriksa kondisi mobil secara menyeluruh, mulai dari mesin, bodi, kaki-kaki, hingga riwayat kecelakaan. Biaya jasa ini sebanding dengan ketenangan pikiran Sobat.
Pada akhirnya, jasa inspeksi mobil bekas ini pun akan menentukan harga mobil bekas yang tepat dan sesuai dengan kondisi kendaraan.
5. Lakukan Test Drive
Saat membeli kendaraan, jangan beli kucing dalam karung. Test drive penting untuk mengetahui kenyamanan dan performa mobil secara langsung.
Rasakan bagaimana mobil melaju, respons gas, perpindahan gigi, dan kestabilan saat dibawa di jalan rusak atau tanjakan. Jika penjual menolak test drive, itu bisa jadi red flag yang patut dicurigai.
Baca Juga: 7 Syarat Kredit Mobil Bekas, Aman dan Tanpa Ribet
Sobat, anggapan bahwa mobil bekas adalah “opsi terakhir” tidak lagi relevan.
Di tengah perubahan ekonomi dan kebutuhan, mobil bekas justru menjadi pilihan cerdas karena dinilai lebih hemat, proses cepat, dan fleksibilitas tinggi.
Meskipun begitu, Sobat harus tetap waspada dalam memilih agar tidak menyesal di kemudian hari.
Dengan strategi dan riset yang tepat, mobil bekas bisa jadi solusi cerdas tanpa menguras dompet.
Bagaimana, Sobat? Masih mikir dua kali beli mobil bekas? Jika sudah mempunyai mobil bekas pilihan, ajukan pembiayaannya di SMS Finance!
SMS Finance menawarkan produk pembiayaan mobil bekas dengan proses mudah, cepat, hingga bunga rendah mulai dari 0,7% per bulan!
Yuk, ajukan pembiaannya sekarang juga di sini sebelum mobil idamanmu di ambil orang!
SMS Finance Berizin dan Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan